Berbagi Cerita Tentang Bronkopneumonia Pada Anak
Bronkopneumonia merupakan penyakit yang menyerang pernapasan pada anak di karenakan virus dan jika di biarkan akan menyebabkan anak sulit bernapas.
Berbagi Cerita Tentang Bronkopneumonia Pada Anak - Belum lama ini, buah hati saya terkena penyakit bernama Bronkopneumonia.
Dimana gejalanya itu batuk pilek yang berkepanjangan sehingga menghambat kegiatan sehari-hari sikecil.
Jika kondisi seperti ini di biarkan maka akan muncul gejala lain yaitu demam di malam hari yang mencapai 38 derajat setiap malamnya.
Namun teman seru jangan hawatir karena penyakit ini bisa di sembuhkan dan berbeda dengan kondisi sakit COVID-19.
Namun sebelumnya jalan seru akan memberikan kamu sedikit penjelasan mengenai penyakit ini.
Baca Juga LANGKA!!!! Cara Buat Masker Dan Antiseptik Hand Sanitizer Sendiri Di Rumah
Apa penyakit Bronkopneumonia?
Bronkopneumonia merupakan jenis pneumonia yang memengaruhi bronkus dan alveolus.
Bronkopneumonia sendiri merupakan infeksi yang terjadi pada bronkus dan alveolus dan dapat membuat penderita merasa kesulitan bernapas lega atau sesak napas karena di paru-paru si penderita tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.
Gejala Bronkopneumonia pada anak?
Berbeda dengan pneumonia pada orang dewasam pneumonia pada anak dalam beberapa kasus tidak disertai peningkatan napas yang cepat.
Terutama, apabila pneumonia tersebut menyerang paru-paru bagian bawah dekat dengan perut, yang gejala yang mungkin terjadi adalah demam, sakit perut, atau muntah.
Apabila pneumonia di sebabkan oleh bakteri cenderung terjadi secara tiba-tiba, berikut ini beberapa gejala pneumonia pada anak.
- Demam
- Batuk kering atau berdahak yang diikuti dengan lendir
- Mutah atau diare
- Nyeri di dada
- Nyeri di perut
- Kelelahan yang berujung pada penurunan aktivitas
- Hilang nafsu makan
- Kondisi lebih parah warna bibir dan kuku anak akan membiru.
Namun ada juga gejala awal pneumonia yang di sebabkan oleh virus sama dengan yang di sebabkan oleh bakteri. Namun, masalah pernapasan terjadi secara perlahan.
Dari semua kondiri di atas anak saya memiliki gejala batuk dan pilek, demam di malam hari, cepat lelah dan bibir agar kebiruan.
Hal ini terjadi karena anak saya mengalami pneumonia di karenakan oleh inveksi virus yang biasanya mengalami gejala seperti mengi dan batuk yang bertambah parah.
Saya sebagai orang tua merasa kawatir karena batuk dan pilek anak saya sudah 1 minggu tidak kunjung ada perubahan.
Di tambah lagi di hari ke 5, setiap malam anak saya demam tiba-tiba sampai 38 derajat dan demam ini terjadi pada saat tengah malam dan di pagi hari.
Kapan anak kita harus di periksa
Kita sebagai para orang tua wajib banget untuk segera membawa anak kita ke dokter jika kita menemukan tanda pneumonia pada anak semakin memburuk.
Seperti tanda-tanda penyakit di bawah ini
- Demam tinggi dua hingga tiga hari
- Kesulitan bernapas
- Sendi bengkak dan leher kaku
- Sulit mengkonsumsi asupan cairan yang di butuhkan
Selain itu perlu di ketahui jika anak di bawah satu tahun yang menjadi perokok pasif juga lebih rentan mengalami pneumonia.
Jika teman semu memiliki anak yang mengalami gejala di atas, di sarankan untuk segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penangan dokter.
Kebetulan anak saya di rawat selama 3 hari di rumah sakit di karenakan penyakit Bronkopneumonia, di sana anak saya di berikan antibiotik dan obat batuk.
Selain itu anak saya juga di lakukan tindakan nebu yang berguna untuk meringankan gejala batuk yang disebabkan oleh Bronkopneumonia ini.
Anak kita juga akan dilakukan tindakan scan x-ray untuk melihat kondisi paru-paru anak kita.
Hal ini memang sulit untuk kita terima, namun kita sebagai orang tua wajib untuk memberikan hal yang terbaik untuk anak kita.
Paska penyembuhan Bronkopneumonia
Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit dan kondisi anak saya sudah alhamdulillah kembali sehat dan sudah bisa beraktifitas.
Namun hanya beberapa kali batuk pilek dan ini wajib banget kita perhatikan agar penyakit ini tidak bertambah parah ke anak kita.
Setelah anak kita di perbolehkan pulang. Kita akan diberikan beberapa resep obat seperti ambroxol dan juga antibiotik oleh pihak rumah sakit.
Di sarankan juga kita wajib untuk melakukan tindakan nebu 3 kali sehari agar penyakit yang ada di saluran pernapasan anak juga sembuh.
Untuk obat nebunya, saya di sarankan oleh pihak rumah sakit yaitu bisolvon nebulizer dan juga obat bernama velutine nebules.
Setelah beberapa hari saya melakukan tindakan nebu yang di sarankan oleh dokter.
Kondisi anak saya sudah berangsur-angsur membaik.
Dan juga setelah melakukan konsultasi dengan dokter anak pasca dirawat, saya diberikan vitamin agar anak saya cepat pulih.
Baca Juga Ga Perlu Kemana-mana, 17 Hotel Untuk Staycation Terbaik Di Bogor
Pencegahan Pneumonia pada anak
Hal yang perlu kita sebagai para orang tua ketahui dan di lakukan oleh orang tua untuk mencegah terjadinya pneumonia pada anak adalah memberikan vaksin.
Dokter menganjurkan untuk melakukan vaksin untuk mencegah pneumonia pada anak sejak anak berumur 2 bulan.
Pastikan juga kita mendapatkan informasi mengenai vaksin apa saja yang di perlukan oleh anak termasuk juga vaksin flu.
Pneumonia pada anak juga bisa terjadi ketika anak kita mengalami kompilikasi penyakit lain seperti asma, batuk rejan serta flu.
Penyakit ini bisa menular melalui bakteri dan virus yang menyebar melalui air liur, bersin dan juga batuk.
Sehingga pastikan kita untuk selalu menutup mulut dan hidung setiap kali ada orang batuk dan bersin di dekat kita dan juga selalu mencuci tangan dengan sabun.
Selama musim hujan, penyakit ini semakin banyak menyebar di derita di kalangan anak-anak. Apalagi saat udara dingin.
Sekian dulu artikel jalan seru mengenai Berbagi Cerita Tentang Bronkopneumonia Pada Anak semoga artikel yang merupakan salah satu pengalaman saya ini dapat membantu rekan-rekan sekalian.
Sekian dulu informasi jalan seru mengenai Berbagi Cerita Tentang Bronkopneumonia Pada Anak
Belum ada Komentar untuk "Berbagi Cerita Tentang Bronkopneumonia Pada Anak"
Posting Komentar